Sabtu, 12 September 2009

laporan pendidikan inklusi

LAPORAN
DI SMK NEGERI 06 JATI PADANG

tentang
“Penerapan Inklusi Dan Peran Guru Pendamping Khusus di Sekolah Menengah Kejuruan”















Oleh:
Andi Prabowo
72225 / 2006


Dosen Pembimbing:

Drs. Tarmansyah, Sp. Th, M.Pd
NIP. 130 522 189


Drs. Ardisal, M.Pd
NIP. 131 754 863



JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2009
PENDAHULUAN
Dikutip Dari:
Dr. Zaenal Alimin, M.Pd

(“Seminar Nasional Pendidikan Inklusi : Padang, 13 Juni 2009 Gedung Teater Tertutup FBSS UNP”)



Salah satu masalah besar yang dihadapi dunia saat ini adalah begitu banyak orang yang terpinggirkan dari partisifasi yang berarti dalam aspek ekonomi, sosial, polotik, kehidupan budaya masyarakat dan pendidikan. Kelompok masyarakat yang terpinggirkan itu mrentang sangat luas seperti kelompok masyarakat miskin, isolasi budaya bahasa, agama dan termasuk para penyandang kelainan. Diperkirakan ada sekitar 113 juta usia sekolah tidak bisa mengikuti pendidikan (International Consultative Forum on Education for All, 2000). 90% dari jumlah itu hidup di negara miskin di Afrika dan Asia. Mereka itu tidak terdaftar di sekolah dan sebagian besar dari mereka keluar dari sekolah (dropout) sebelum dapat menyeleaikan pendidikan dasar.
Semua pihak mengakui bahwa strategi dan program yang saat ini dilaksanakan tidak mencukupi atau bahkan tidak cocok untuk melayani anak-anak dan remaja yang rawan, rapuh dan terpinggirkan termasuk anak-anak penyandang kelainan untuk memperoleh pendidikan sesuai kebutuhannya. Program-program yang saat ini ada adalah program-program yang besifat khusus dan eklusif
Untuk menjangkau kebutuhan belajar anak-anak yang rawan dan terpinggirkan dan terkucilkan dari kelompok masyarakat (termasuk anak-anak penyandang kelainan) dapat dilakukan melalui pendidikan yang bersifat responsif dan disesuiakan. Hal ini dirumuskan dalam forum pendidikan dunia di Dakar (Dakar World Education Forum, 2000, dalam Stubbs, 2004). Rumusan akhir dari forum itu menyatakan bahwa tantangan utama adalah menjamin visi pendidikan untuk semua (education for all) yang luas sebagai konsep yang bersifat inklusif yang tercermin dari kebijakan setiap negara dan pemerintah tentang pendidikan. Pendidikan untuk semua harus mengambil tanggung jawab tentang kebutuhan golongan anak-anak yang tidak beruntung.



Inklusi sebagai Pendekatan Perkembangan dalam Pendidikan
Pendidikan inklusif sebagai sebuah pendekatan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan belajar dari semua anak, remaja dan orang dewasa yang difokuskan secara spesifik kepada mereka yang rawan dan rapuh, terpinggirkan dan terabaikan. Prinsip pendidikan inklusif di adopsi dari Konferensi Salamca tentang Pendidikan Kebutuhan Khusus (UNESCO, 1994) dan di ulang kembali pada (Forum Pendidikan Dunia di Dakar, 2000, dalam Stubbs, 2003).
Pendidikan inklusif mempunyai arti bahwa : sekolah yang mengakomodasi semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau kondisi-kondisi lain, termsuk anak-anak penyandang cacat anak-anak berbakat (gifted children), pekerja anak dan anak jalanan, anak di daerah terpencil, anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas dan anak-anak yang tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat (Salamanca Statement, 1994 dalam Stubbs, 2003).
Persoalan pokok dalam pendidikan inklusif adalah hak azasi manusi (HAM) dalam pendidikan yang dinyatakan dalam deklarasi universal tentang hak azasi manusia (Universal Declaratation of Human Right, 1948, dalam Stubbs, 2003 ). Hal yang lebih khusus dan sangat penting adalah hak anak untuk tidak didiskriminasikan, yang dinyatakan dalan Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on theRight of the Child, UN, 1989, dalam Skidmore, 2004). Sebagai konsekuensi logis dari hak-hak anak ini adalah bahwa semua anak (all children) mempunyai hak untuk menerima pendidikan yang ramah yang tidak diskriminatif dalam hal kecacatan/kelainan (disability), kelompok etnik (ethnicity)), agama (religion), bahasa (language), jenis kelamin (gender), kemampuan (capability) dan sebagainya.












Laporan Inklusi
DI SMK N 06 Jati PADANG


1. Riwayat Anak
Nama : Lisa Darma Winta
Tempat Tanggal Lahir : Padang, 17 September 1993
Alamat : Jl. Ampang Indah Pondok Mungil No. 8
Agama : Islam
Anak Ke : 2 Dari 4 Bersaudara
Status : Anak Kandung
Sekolah : SMK Negeri 6 Padang
Kelas : X Busana 3
Jurusan : Tata Busana
Sekolah Asal : SMP
Nama Wali Kelas : Rima Prama Yanti, S.Pd
Peringkat Kelas : -
Bid.Studi Yang Dirasa Sulit :
1. Matematika
2. Bahasa Inggris
3. Praktek Busana

Catatan : Anak Mudah terbawa oleh situasi ketika teman berbicara didalam kelas dan sering melamun ketika pelajaran berlangsung.

2. Riwayat Orang Tua
a. Ayah
Nama : Darwin
Tempat Tanggal Lahir : -
Alamat : Jl. Ampang Indah Pondok Mungil No. 8
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Pendidikan :
Catatan : ...........................................................
............................................................
............................................................
............................................................

b. Ibu
Nama : Ridawati
Tempat Tanggal Lahir : -
Alamat : Jl. Ampang Indah Pondok Mungil No. 8
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Pendidikan :
Catatan :


IDENTIFIKASI DAN ASESMEN

 Informasi Pihak Sekolah
Identifikasi dilakukan pada tanggal 4 April 2009 didampingi oleh dosen Pendidikan Luar biasa sebagai pengembang pendidikan inklusi anak yang mengalami permasalahan didalam pendidikan atau pelajaran dijaring oleh pihak sekolah kemudian dikumpulkan diruang BP sekolah. Anak didampingi guru BP dan guru GPK. Anak diberikan data diri untuk diisi kemudian dilakukan wawancara didalam melakukan pendekatan secara objektif dan subjektif melalui wawancara, observasi dan tes.
Didalam melakukan identifikasi ini asesor melakukan wawancara dengan melakukan pendekatan dan anak sembari wawancara dengan suasana yang diseting agar anak tidak merasa dipaksa dan takut didalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh asesor



























Kesimpulan

Anak yang mengalami ambatan didalam menguasai pelajaran ataupun yang lamban didalam belajar tidak hanya di sekolah yang bersifat umum saja. Hal ini dibuktikan setelah dilihat pelaksanaan program inklusi di SMK 6 Padang. Di SMK ini sekolah yang berbasis kepada kejuruan seputar tata busana, tata rias da perhotelan. Namun anak yang mengalami kesulitan didalam menguasai pelajaran yang harus dikuasainya cendrung mata pelajaran kejuruan sendiri. Oleh sebab itu diharapkan pihak sekolah lebih peduli serta memberikan pelayanan secarakhusus agar mereka tetap terperhatikan serta mendapatkan pendidikan yang layak karena kita selalu berpandang bahwa pendidikan itu tanpa batasan apapun.



Megetahui, Asesor,
Dosen Pembimbing



Drs. Tarmansyah, Sp.Th, M.Pd Andi Prabowo
NIP. 130 522 189 NIM. 72225



















DAFTAR PUSTAKA

Zaenal Alimin.2009. MENJANGKAU YANG TERPINGGIRKAN MELALUI PENDEKATAN INKLUSIF DALAM PENDIDIKAN (Bahan diskusi dalam seminar Tentang pendidikan inklusif di Universitas Negeri Padang 13 Juni 2009). Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia:Bandung